Irwan Nugroho - detikNewsJakarta –
Wakil Presiden Boediono mengatakan, sistem demokrasi tidak akan bisa menjamin terwujudnya masyarakat yang sempurna. Demokrasi justru adalah suatu sistem yang mengasumsikan selamanya masyarakat tidak akan sempurna.
"Karena itu adalah kodrat manusia. Tetapi dalam ketidaksempurnaannya, dengan demokrasi, masyarakat dapat diperbaiki terus menerus," kata Boediono saat memberikan kuliah umumnya di Universitas Gadjah Mada,
Menurut Boediono, demokrasi hanyalah sistem yang terbaik dibanding sistem lain yang pernah dicoba manusia. Ia mengutip pendapat Winston Churchill untuk soal itu,
"It has been said that democracy is the worst from of government except all the others that have been tried,"
"Dalam ketidaksempurnaan dirinya, ada sesuatu yang dapat diandalkan dari demokrasi. Sesuatu itu adalah kemampuan adaptifnya. Terutama dengan media yang bebas, pemilihan umum, tersedia peralatan dan metode korektif untuk memperbaiki apa yang kurang dan cacat dengan cara yang damai dan teratur," tegasnya.
Di Indonesia, menurut Boediono, upaya pembangunan demokrasi adalah yang kedua sejak kemerdekaan. Pertama kalinya, pembangunan sistem politik tersebut dilakukan antara 1945-1958 dan kemudian era demokrasi terpimpin.
Ia melanjutkan, sejauh ini dunia menilai
"Pertama, karena ada negara seperti
Kedua, lanjut mantan Gubernur BI itu, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi
"Yang perlu kita ingat, membangun demokrasi adalah jalan panjang, bahkan sangat panjang. Dan jalan itu tidak akan selalu mulus dan penuh risiko," pungkasnya.
(irw/mok)
GRATIS kaos cantik dan voucher pulsa! ikuti sms berlangganannya, ktk REG DETIK kirim ke 3845 (Telkomsel, Indosat, Three)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
http://www.detiknews.com/read/2010/05/03/163115/1350300/10/boediono-demokrasi-tak-jamin-ciptakan-masyarakat-yang-sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar